Begitu yang ditegaskan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam wawancara dengan surat kabar olahraga Prancis,
L'Equipe, yang dikutip
Politico, Kamis (7/9).
"Jelas tidak boleh ada bendera Rusia di Olimpiade Paris. Saya pikir ada konsensus tentang hal itu," ujarnya.
"Bendera Rusia tidak memiliki tempat di Olimpiade 2024, pada saat Rusia melakukan kejahatan perang, ketika mendeportasi anak-anak," tambah Macron.
Meski begitu, Macron mengatakan partisipasi atlet Rusia akan menjadi keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Komite harus memutuskan tempat apa yang akan diberikan kepada atlet Rusia.
Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, partisipasi atlet Rusia dan Belarusia dalam acara olahraga internasional telah memicu perdebatan sengit.
Awal tahun ini, IOC merekomendasikan atlet Rusia dan Belarusia berkompetisi secara netral, tanpa bendera atau lagu kebangsaan, di kompetisi internasional, meskipun pemerintah Ukraina berkampanye untuk melarang mereka dan mengancam akan memboikot acara tersebut.
Pada bulan Juli, Ukraina setuju untuk membiarkan atletnya bertanding melawan atlet Rusia dan Belarusia, selama atlet dari kedua negara berpartisipasi di bawah bendera netral.
BERITA TERKAIT: