Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Fumio Kishida dalam KTT ke-26 ASEAN-Jepang selesai digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (6/9), dalam laporan yang dipaparkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
"Rata-rata para Pemimpin menyampaikan pentingnya menjaga situasi kondusif di kawasan, khususnya di Semenanjung Korea dan juga Laut Cina Selatan," kata Menlu Retno dalam konferensi persnya.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, Jepang mengalami banyaknya ancaman keamanan dari pelatihan peluncuran nuklir oleh Korea Utara di Semenanjung Korea, yang meningkatkan kekhawatiran bagi negara tersebut.
Selain membahas keamanan kawasan, menurut Retno, Jepang juga telah membahas upaya kerja sama pembangunan infrastruktur hijau hingga transisi energi dengan negara ASEAN.
Menurut laporan Menlu Retno, dalam kesempatan itu, PM Jepang telah mengumumkan komitmen pendanaan sebesar 100 juta dolar (Rp 1,5 triliun) untuk mendukung implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, melalui Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF).
Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara, melalui berbagai program proyek pembangunan.
Dalam KTT tersebut, para pemimpin ASEAN juga telah sepakat untuk kembali mengadakan pertemuan dalam peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang, yang akan digelar di Tokyo, Jepang, pada Desember 2023 mendatang.
"Para
leaders sepakat untuk melakukan pertemuan kembali di KTT peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang yang insyaallah akan diselenggarakan pada bulan Desember tahun ini di Tokyo," kata Retno.
BERITA TERKAIT: