Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada Selasa (6/9), meskipun tidak ada indikasi bahwa Korea Utara telah memberikan senjata dalam jumlah besar kepada Rusia, perundingan tentang senjata Rusia dan Korea Utara telah begitu aktif dan mengalami kemajuan.
“Menyediakan senjata kepada Rusia untuk digunakan di medan perang, untuk menyerang silo gandum dan infrastruktur pemanas di kota-kota besar saat kita memasuki musim dingin, tidak akan memberikan dampak yang baik bagi Korea Utara dan mereka akan membayar harga untuk hal ini di komunitas internasional," kata Sullivan pada konferensi pers di Gedung Putih, seperti dikutip dari
Yonhap, Rabu (6/9).
Sebelumnya, sejumlah media memberitakan rencana pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk melakukan perjalanan ke Rusia dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dalam rangka membahas kemungkinan kesepakatan senjata antara kedua negara.
Sullivan membenarkan sebagian laporan tersebut dengan mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara yang tertutup tersebut mempunyai ekspektasi terhadap keterlibatan tingkat tinggi, termasuk di tingkat pemimpin, dengan Rusia.
“Baru-baru ini, kami melihat Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, melakukan perjalanan ke Pyongyang untuk meminta senjata. Dan kami juga memiliki informasi seperti yang telah kami tunjukkan secara terbuka bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mempunyai harapan bahwa diskusi-diskusi tersebut akan terus berlanjut seiring kita melangkah ke depan, termasuk diskusi di tingkat pemimpin, bahkan mungkin secara langsung, diskusi di tingkat pemimpin,” ujarnya.
Menteri Pertahanan Rusia melakukan perjalanan ke ibu kota Korea Utara pada akhir Juli untuk menghadiri acara yang memperingati 70 tahun gencatan senjata Perang Korea, yang dirayakan di Korea Utara sebagai Hari Kemenangan.
“Saya hanya bisa mengatakan bahwa diskusi telah berkembang secara aktif dan Rusia telah meningkatkan intensitasnya, sebagaimana tercermin dalam fakta bahwa menteri pertahanan mereka, orang nomor satu di lembaga pertahanan mereka, benar-benar naik pesawat dan terbang ke negara tersebut. Pyongyang mencoba mendorong hal ini ke depan,” kata Sullivan tentang kunjungan Shoigu ke Korut.
Dia menggarisbawahi fakta bahwa Pyongyang secara terbuka berkomitmen untuk tidak memberikan senjata apa pun kepada Rusia.
“Kami akan terus menyerukan hal ini dan kami akan terus menyerukan kepada Korea Utara untuk mematuhi komitmen publiknya untuk tidak memasok senjata ke Rusia yang pada akhirnya akan membunuh warga Ukraina,” ujarnya.
“Kami akan terus mencari peluang untuk menghalangi Korea Utara mengambil langkah tersebut,” tambah Sullivan.
BERITA TERKAIT: