Padahal berdasarkan aturan internasional, Konvensi Chicago 1944 Lampiran 13, disebutkan bahwa investasi kecelakaan pesawat dilakukan dengan bantuan dengan negara tempat pesawat udara itu diproduksi, dioperasikan, dan didaftarkan.
Hal itu diungkap Pusat Penelitian dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan (CENIPA) Brazil dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Star pada Rabu (30/8).
Menurut laporan CENIPA, apa yang dituangkan dalam aturan internasional itu hanya berupa saran dan Rusia tidak berkewajiban mengikutinya.
"Otoritas penerbangan Rusia tidak berkewajiban untuk mengatakan ya kepada CENIPA," ungkap laporan tersebut.
Sebelum ini, CENIPA mengutarakan niatnya untuk bergabung dalam penyelidikan yang dipimpin Rusia jika mereka diundang dan penyelidikan tersebut dilakukan berdasarkan aturan internasional.
Hal itu diungkap Kepala CENIPA Brigadir Udara Marcelo Moreno. Tetapi mereka juga tidak masalah jika tidak mendapat izin Rusia untuk melakukan itu.
“Jika mereka setuju membuka penyelidikan dengan Brasil, kami akan ikut," ungkapnya.
Kendati demikian, beberapa mantan penyidik CENIPA mengatakan bahwa tanpa keikutsertaan Brasil, penyelidikan Rusia akan tetap dicurigai pihak AS dan pemerintah Barat lainnya.
Konsultan keselamatan penerbangan AS dan mantan penyelidik John Cox menyangkan keputusan Rusia karena akan membuat penyelidikannya diragukan.
“Saya pikir ini sangat menyedihkan. Hal ini merugikan transparansi penyelidikan Rusia," kata Cox
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional PBB (ICAO) yang berbasis di Montreal, menilai bahwa apa yang dirujuk itu salah, karena kecelakaan terjadi pada penerbangan domestik, maka itu tidak tunduk pada aturan internasional.
Prigozhin, dua letnan utama Grup Wagner dan empat pengawalnya termasuk di antara 10 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat Embraer Legacy 600 yang jatuh di utara Moskow pekan lalu.
Bos Wagner itu meninggal dua bulan setelah melancarkan pemberontakan singkat terhadap lembaga pertahanan Rusia Juli lalu.
Barat menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin terlibat dalam pembunuhan Prigozhin, tetapi Kremlin dengan tegas membantahnya.
BERITA TERKAIT: