Kelompok hak asasi manusia (HAM) itu memperkirakan ada sekitar 300 tahanan politik di Venezuela. Mereka diduga ditahan atas intimidasi dari pemerintah yang berkuasa.
"Ada yang ditangkap tanpa surat perintah, ditahan dan diisoloasi tanpa pendamping hukum dan mendapat dakwaan dari undang-undang yang ambigu," ungkap Amnesty Internatjonal, seperti dimuat
AFP pada Selasa (29/8).
Oleh sebab itu, Amnesty International mendesak agar pemerintah membebaskan semua tahanan politik dan mendesak masyarakat internasional mencegah terulangnya praktik serupa.
"Hak atas kebebasan, atas peradilan yang adil, atas integritas dan kebebasan dari penyiksaan atau perlakuan buruk sering kali dilanggar melalui praktik-praktik ini,” tegasnya.
Mereka juga meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk memasukkan kasus-kasus tersebut ke dalam penyelidikan dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh pemerintahan Maduro.
Salah satu yang disorot dalam laporan Amnesty International adalah kasus Javier Tarazona, pendiri kelompok HAM FundaRedes.
Tarazona ditangkap pada tahun 2021 dan didakwa melakukan terorisme setelah menuduh pemerintah Maduro memiliki hubungan dengan kelompok militan Kolombia ELN.
BERITA TERKAIT: