Dalam pengumuman pada Senin (28/8), JAXA tidak memberikan tanggal baru untuk peluncuran misi yang disebut "Moon Sniper" tersebut, seperti dimuat
AFP.
Roket H2-A yang akan lepas landas dari pulau selatan Tanegashima juga membawa satelit penelitian yang dikembangkan bersama NASA dan Badan Antariksa Eropa.
Menurut salah satu pengembang roket, MHI Launch Services, misi tersebut dibatalkan karena dipastikan bahwa angin kencang tidak memenuhi batasan saat peluncuran.
Misi Bulan Jepang disebut "Moon Sniper" karena JAXA bertujuan untuk mendaratkannya dalam jarak 100m dari target tertentu di Bulan, jauh lebih kecil dari jarak biasanya yang hanya beberapa kilometer.
Tahun lalu, Jepang mencoba mendaratkan wahana antariksa bernama Omotenashi, yang dibawa dengan Artemis 1 milik NASA, namun misi tersebut gagal dan komunikasi terputus.
Jepang juga mempunyai masalah dengan peluncuran roket, dengan kegagalan setelah peluncuran model H3 generasi berikutnya pada bulan Maret dan Epsilon berbahan bakar padat yang biasanya dapat diandalkan pada bulan Oktober sebelumnya.
BERITA TERKAIT: