Studi ini dilakukan oleh Pusat Kanker Fred Hutchinson di Seattle, Amerika Serikat (AS). Lembaga yang didanai pemerintah federal ini mengambil sampel data kematian yang diterbitkan oleh beberapa universitas di China dan pencarian di internet.
Mengutip studi tersebut,
Reuters pada Jumat (25/8) mencatat, lebih dari 1,87 juta kamatian akibat Covid-19 tercatat di China dari Desember 2022 hingga Januari 2023. Kematian banyak terjadi pada usia di atas 30 tahun di semua provinsi China daratan, kecuali Tibet.
Hasil studi ini diterbitkan di JAMA Network Open pada Kamis (24/8). Disebutkan bahwa angka ini jauh melebihi perkiraan resmi pemerintah China pada Januari yang menyebut 60 ribu orang meninggal karena Covid-19 di rumah sakit sejak kebijakan Zero Covid dicabut.
“Studi kami mengenai kelebihan kematian terkait dengan pencabutan kebijakan Zero Covid di China menetapkan perkiraan patokan yang diturunkan secara empiris. Temuan ini penting untuk memahami bagaimana penyebaran Covid-19 secara tiba-tiba di suatu populasi dapat berdampak pada kematian penduduk,” tulis para peneliti.
China mencabut kebijakan Zero Covid yang ketat pada Desember 2022, setelah diberlakukan selama tiga tahun. Kebijakan tersebut mencakup tes massal Covid-19, lockdown, dan karantina ketat.
BERITA TERKAIT: