Menurut laporan dari pejabat Gedung Putih pada Minggu (20/8), rencana itu digencarkan karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah melaporkan adanya lonjakan kasus infeksi dan peningkatan pasien yang dirawat akibat virus tersebut.
"Kami akan mendorong seluruh warga Amerika untuk mengambil langkah ini, selain suntikan flu dan vaksin RSV," ujar pejabat tersebut.
Seperti dimuat
The Globe and Mail, pada Kamis lalu (19/8) Moderna telah mengumumkan bahwa data studi awal menunjukkan vaksin Covid-19 yang diperbarui efektif melawan subvarian Eris atau EG.5 dan Fornax (FL 1.5.1) yang tengah beredar di AS.
Selain Moderna, perusahaan pembuat vaksin Covid-19 lainnya seperti Novavax, Pfizer, dan mitra mereka dari Jerman, BioNTech SE juga telah mengembangkan versi baru dari vaksin mereka yang ditargetkan untuk melawan subvarian XBB.1.5.
Dalam proses menunggu persetujuan dari badan regulasi kesehatan di Amerika Serikat dan Eropa, perusahaan-perusahaan tersebut memperkirakan bahwa suntikan penguat yang telah diperbarui akan tersedia dalam beberapa minggu mendatang, sehingga dapat diimplementasikan seiring dengan kampanye vaksinasi musim gugur.
Pasien rawat inap terkait Covid-19 di AS naik lebih dari 40 persen pada angka yang rendah dari Juni, tetapi masih berada di bawah 90 persen dibandingkan dengan tingkat puncak yang dicapai selama wabah Omicron pada Januari 2022 lalu.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah mengklasifikasikan EG.5 sebagai "varian minat", yang menunjukkan bahwa varian tersebut harus diawasi lebih dekat daripada yang lain karena mutasi yang kemungkinan dapat menular lebih parah.
BERITA TERKAIT: