Kunjungan ke PLTN Fukushima dilakukan pada Minggu (20/8), beberapa jam setelah Kishida kembali dari Camp David untuk pertemuan trilateral dengan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Dimuat
Associated Press, sebelum meninggalkan Washington pada Jumat (18/8), Kishida mengatakan sudah waktunya untuk membuat keputusan tentang tanggal pelepasan air limbah, yang belum ditetapkan karena kontroversi seputar rencana tersebut.
Sejak mengumumkan rencana pelepasan dua tahun lalu, pemerintah telah menghadapi tentangan keras dari negara tetangga dan berbagai organisasi.
Pemerintah dan operator pembangkit, Tokyo Electric Power Company (TEPCO), mengatakan air harus dibuang untuk memberikan ruang bagi penonaktifan pembangkit dan untuk mencegah kebocoran yang tidak disengaja dari tangki karena banyak air yang masih terkontaminasi dan memerlukan perawatan lebih lanjut.
Setelah proses panjang, Jepang sudah mendapat lampu hijau dari Badan Eneergi Atom Internasional (IAEA), namun dengan syarat meningkatkan transparansi dan kredibilitas untuk memastikan rencana TEPCO memenuhi standar keamanan internasional.
Dalam laporan akhirnya pada Juli, IAEA menyimpulkan bahwa rencana TEPCO terkait pembuangan air limbah nuklir ke laut tidak akan berdampak signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Laporan IAEA tersebut juga membuat Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memberikan dukungan atas rencana tersebut, meski ia menghadapi kritik di dalam negeri.
BERITA TERKAIT: