Hal itu diumumkan oleh pemimpin junta, Jenderal Abdourahmane Tiani dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Sabtu (19/8).
"Ambisi kami bukan untuk merebut kekuasaan,” tegasnya, seperti dikutip
Al Arabiya.
Pada kesempatan itu, Tiani juga memperingatkan balasan terkait intervensi militer asing.
"Jika serangan akan dilakukan terhadap kami, itu tidak akan menjadi jalan-jalan di taman yang tampaknya dipikirkan beberapa orang," ujarnya.
Peringatan ini muncul ketika delegasi ECOWAS tiba di Niamey untuk menyelesaikan krisis sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan militer di negara itu.
Mereka bertemu dengan presiden terguling Mohamed Bazoum, yang telah ditahan bersama keluarganya di kediaman resmi presiden sejak kudeta pada 26 Juli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: