Menurut Kepala Perekrutan Angkatan Darat, Richard Holroyd, pihaknya tengah berusaha menemukan para ahli untuk memastikan keamanan siber nasional.
Tetapi, kata Holroyd, saat ini sulit untuk melakukan hal tersebut karena banyaknya sektor bisnis yang juga membutuhkan para pakar untuk keamanan siber mereka.
"Ketika kami mengajak pakar siber untuk bergabung dalam angkatan bersenjata, perusahaan militer lain seperti Raytheon juga menawarkan hal yang sama. Belum lagi BT (British Telecom) juga gencar melakukan itu. Ini persaingan yang cukup ketat," ungkapnya, seperti dimuat
The Defense Post.
Karena kesulitan tersebut, Holroyd bisa memperkirakan bahwa lowongan pakar siber untuk Angkatan Darat Inggris hanya akan terisi 80 persen dari target.
Awal tahun ini, Kementerian Pertahanan Inggris mendorong agar angkatan bersenjatanya mampu mengimbangi perkembangan teknologi global.
Upaya tersebut dapat terlihat ketika tahun lalu Angkatan Darat memilih laboratorium imersif untuk meningkatkan peran tentara Inggris dalam menghadapi ancaman cyber modern.
Beberapa platform keamanan siber seperti APPSEC, Cyber Pro, dan Crisis SIM juga tengah disiapkan sebagai bagian dari upaya pertahanan siber mereka.
BERITA TERKAIT: