Begitu yang disampaikan Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin dalam Konferensi Keamanan Internasional di Moskow, seperti dimuat
Mehr News pada Rabu (16/8).
Menurut Khrenin, konflik Ukraina telah berubah menjadi konfrontasi antara Barat dan Timur. Terlebih sekutu Barat serempak meningkatkan anggaran militer mereka secara signifikan.
"Kemungkinan bentrokan militer langsung dengan NATO di masa depan sangat jelas bisa terjadi," ungkapnya.
Khrenin membela penempatan senjata nuklir Belarusia sebagai bagian dari faktor pencegahan strategi yang efektif.
"Bukan kebetulan bahwa Belarusia menganggap penempatan nuklir taktis sebagai upaya pencegahan," tegasnya.
Pada Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan penempatan senjata nuklir taktis di Belarusia sebagai tanggapan atas penyediaan uranium beracun yang akan dikirimkan Inggris ke Ukraina.
Moskow berjanji akan menarik nuklirnya dari Minsk jika Barat juga melakukan hal yang sama atas senjata dan peralatan militernya di Kyiv.
Sementara itu, Barat mengklaim bahwa selama ini mereka tidak secara langsung terlibat dalam perang Ukraina. Itu dibuktikan dengan penolakan mereka untuk mengirim jet tempur dan rudal jarak jauh utama yang dikhawatirkan mampu memperkeruh situasi perang.
Kendati demikian, total bantuan senjata Barat untuk Ukraina diperkirakan sudah mencapai 100 miliar dolar atau Rp 1.537 triliun.
BERITA TERKAIT: