Data terbaru yang diunggah oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Kamis (10/8) menunjukkan angka kasus bunuh diri tertinggi di AS sejak pencatatan dimulai setelah awal Perang Dunia II.
Seperti dikutip
TRT World Jumat (11/8), kasus bunuh diri tertinggi AS sebelumnya berada di tahun 1941 lalu, dengan angka sekitar 48.300 kasus.
Namun angka tersebut lambat laun terus menurun hingga 2020. Tetapi, pada 2021, kasus bunuh diri kembali meningkat sekitar 4 persen, dan semakin tinggi pada 2022 saat pandemi Covid-19, dengan mencatat peningkatan lebih dari 1.000 orang, dengan 49.449 kasus.
Atas meningkatnya kasus tersebut, para ahli telah mengeluarkan peringatan serius mengenai kompleksitas isu bunuh diri ini.
Peningkatan dramatis dalam jumlah kasus baru-baru ini menurut para ahli dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk tingkat depresi yang lebih tinggi serta keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental yang memadai.
"Namun, salah satu faktor utama yang telah diidentifikasi adalah meningkatnya ketersediaan senjata," kata wakil presiden senior penelitian di American Foundation for Suicide Prevention, Jill Harkavy-Friedman.
Menurut Harkavy-Friedman, tingkat kasus bunuh diri di AS terjadi dengan peningkatan penjualan senjata yang melonjak tajam, yang berarti lebih banyak senjata api berada di tangan masyarakat.
Sebuah analisis baru-baru ini dari Universitas Johns Hopkins mengungkapkan fakta yang sama. Tingkat bunuh diri dengan senjata api juga telah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pada tahun sebelumnya.
“Saya tidak tahu apakah Anda bisa membicarakan bunuh diri tanpa membicarakan senjata api,” kata Harkavy-Friedman.
Selain itu data terbaru dari CDC juga mengungkapkan peningkatan yang signifikan dalam kelompok usia tertentu atas kasus bunuh diri tersebut.
"Angka kematian akibat bunuh diri meningkat hampir 7 persen pada kelompok usia 45 hingga 64 tahun, dan lebih dari 8 persen pada kelompok usia 65 tahun ke atas, dengan pria kulit putih menjadi kelompok yang paling terdampak," bunyi laporan dari CDC.
Dengan angka bunuh diri yang telah mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarahnya, tindakan konkret diharapkan dapat dijalankan oleh pemerintah AS, terutama terkait dengan regulasi kepemilikan senjata api.
BERITA TERKAIT: