Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, militan ISIS saat itu menyerang pos pemeriksaan tentara Suriah di sekitar Desa Maadan.
"Sedikitnya 10 tentara Suriah tewas dan enam lainnya terluka dalam bentrokan dengan tentara ISIS," ungkap lembaga tersebut, seperti dimuat
Reuters.
Kendati demikian, media pemerintah Suriah tidak melaporkan bentrokan tersebut dan ISIS juga tidak membuat klaim tanggung jawab melalui saluran propagandanya.
Menurut kepala Observatorium, Rami Abdel Abdelrahman, ISIS pernah menguasai sebagian wilayah Suriah utara, timur, dan tengah, bersama dengan beberapa bagian negara Irak yang bertetangga.
Meski sudah ditaklukkan, kata Abdelrahman, sel-sel tidur ISIS masih melakukan serangan, terutama di zona gurun luas yang pernah mereka kuasai.
"Serangan-serangan itu menjadi lebih berani dan berdarah dalam beberapa bulan terakhir," ungkapnya.
Pekan lalu, ISIS menunjuk Abu Hafs al-Hashimi al-Quraishi sebagai pemimpin barunya, setelah kematian Abu Hussein al-Husseini al-Quraish yang telah diklarifikasi kebenarannya.
BERITA TERKAIT: