Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili dalam pidatonya pada peringatan "15 Tahun Perang Ossetia Selatan" menyalahkan pemerintahan saat itu yang dibawah kepemimpinan Presiden Mikhail Saakashvili.
"Masalah ini, tragedi, perang terjadi di bawah pemerintahan sebelumnya. Otoritas sebelumnya tidak melakukan apa pun untuk negara kita untuk menghindari perang," kata Garibashvili kepada wartawan setelah mengunjungi Pemakaman Mukhatgverdi di ibu kota Georgia, Tbilisi, tempat pemakaman prajurit militer yang tewas dalam perang 2008.
Perang yang terjadi pada Agustus itu menurutnya juga karena perilaku pemerintahan saat itu yang tidak patut dan memalukan.
"Sementara pahlawan militer kita menunjukkan keberanian dan ketidakegoisan yang besar kepada rakyat kita dan generasi berikutnya, kita justru melihat mantan panglima tertinggi (Saakashvili) berperilaku tercela. Anda harus ingat dia mengunyah dasinya, melarikan diri dari sebuah pesawat dan jatuh ke tanah," katanya.
Ketika ditanya yang bisa mendukung argumennya bahwa pemerintah sebelumnya harus disalahkan karena gagal menghindari konflik, Garibashvili mengatakan dia bisa mengatakan pendapatnya itu berdasarkan informasi tentang masalah tersebut, tetapi tidak dapat membahasnya secara detail demi kerahasiaan dan citra negara.
Georgia menandai peringatan 15 tahun dimulainya kegiatan militer di Ossetia Selatan pada Selasa (8/8). Bendera nasional berkibar setengah tiang di atas gedung-gedung pemerintah.
Konflik bersenjata antara Georgia dan Ossetia Selatan pecah pada Agustus 2008 setelah pasukan Georgia mencoba merebut secara paksa ibu kota Ossetia Selatan, Tskhinval, seperti dikutip dari
TASS.
Pada 8 Agustus, Moskow mengirim pasukan untuk melindungi warga negara Rusia dan kontingen penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan di wilayah tersebut, memaksa tentara Georgia mundur.
Pada 26 Agustus 2008, Rusia mengakui kemerdekaan Ossetia Selatan dan Abkhazia, bekas daerah otonomi Georgia lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: