Laporan terbaru datang beberapa hari setelah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengumumkan keadaan darurat selama enam bulan di negara terpadat kedua di Afrika itu.
Menurut pejabat setempat, konflik dengan kelompok militan telah memicu adanya tembakan senjata berat dan pesawat militer di atas kepala di beberapa daerah di Amhara.
“Debre Birhan seperti medan perang. Ada baku tembak setiap menit,” kata seorang pejabat di kota itu yang berbicara secara anonim.
Penduduk mengatakan milisi Amhara, yang dikenal sebagai Fano sekarang menguasai Gondar dan Lalibela, yang merupakan kota wisata utama.
Kepala Intelijen Ethiopia Temesgen Tiruneh, yang sekaligus pejabat yang mengawasi keadaan darurat, mengakui bahwa militan Amhara yang tidak teratur itu telah berhasil mengambil alih sejumlah kota, termasuk membebaskan narapidana dari penjara dan mengambil alih institusi pemerintah.
“Kekuatan ini memiliki keinginan dan tujuan untuk membubarkan pemerintah daerah dan kemudian beralih ke sistem federal,” kata Temesgen, seperti dimuat
The Globe and Mail, Selasa (8/8).
Untuk itu, dalam upaya merebut kendali kota, pertempuran sengit dilakukan di beberapa wilayah yang memicu ketegangan kembali di Ethiopia.
BERITA TERKAIT: