Dikutip dari
African News pada Jumat (4/8), delegasi ECOWAS yang dipimpin oleh mantan kepala negara Nigeria Abdulsalami Abubakar, tiba di Niger pada Kamis malam (3/8). Awalnya mereka dijadwalkan untuk menyampaikan tuntutan para pemimpin ECOWAS. Tetapi mereka gagal bertemu dengan Tiani dan memilih pergi.
"Para pejabat itu (ECOWAS) pergi beberapa jam kemudian tanpa bertemu dengan kepala junta," ungkap laporan tersebut.
Presiden Nigeria Bola Tinubu, ketua blok ECOWAS, mendesak seluruh anggota bersatu dan melakukan apa pun agar situasi Niger yang aman dan stabil dapat terwujud kembali.
Di malam saat delegasi ECOWAS datang, junta Niger mengancam akan segera membalas jika terjadi agresi atau intervensi militer dari pihak luar.
Setelah kudeta meletus, ECOWAS menjatuhkan sanksi ekonomi pada Minggu (30/7). Mereka juga memberikan tenggat waktu selama satu minggu hingga junta menyerah.
Kudeta kali ini merupakan upaya penggulingan kekuasaan kelima sejak Niger merdeka dari Prancis pada 1960. Kondisi itu telah memicu kekhawatiran di antara negara tetangga dan sekutu barat.
BERITA TERKAIT: