Ancaman tersebut disampaikan Juru Bicara Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara, Amadou Abdramane, melalui siaran televisi negara, di mana dia juga mengumumkan penarikan duta besar Niger dari Paris, Abuja, Lome, dan Washington.
"Setiap agresi atau upaya agresi terhadap Negara Niger akan mendapat tanggapan segera dan tanpa pemberitahuan dari Pasukan Pertahanan dan Keamanan Niger pada salah satu anggota (blok)," ancamnya, seperti dimuat
Anadolu Agency, Jumat (4/8).
Namun, juru bicara itu menambahkan bahwa pengecualian penyerangan akan berlaku untuk negara-negara sahabat seperti Guinea, Mali, dan Burkina Faso.
Kecaman itu dikeluarkan setelah Nigeria, yang menjabat sebagai ketua ECOWAS bersumpah untuk memberikan tanggapan tegas terhadap situasi kudeta di Niger, dan insiden penangkapan Presiden Niger, Mohamed Bazoum.
ECOWAS sendiri juga telah mengeluarkan tenggat waktu satu minggu bagi junta Niger untuk mengembalikan negara mereka ke kondisi normal dan membebaskan Presiden terpilih, yang ditahan oleh anggota Pengawal Presiden.
Atas ancaman intervensi militer itu, junta menyerukan masyarakat di negaranya untuk berhati-hati dengan tentara dan agen negara asing. Juru bicara itu juga mendesak masyarakat Niger untuk memberi tahu mereka tentang hal-hal yang mencurigakan.
Menghadapi situasi yang diperkirakan dapat memicu konflik di Niger, Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa, termasuk Prancis, Italia telah memerintahkan evakuasi pegawai pemerintah non-darurat dari kedutaannya di negara itu.
BERITA TERKAIT: