Dalam pernyataannya pada Selasa (1/8), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyatakan bahwa negaranya sangat mengapresiasi respons pemerintah Kenya terhadap seruan dari Haiti.
"Amerika Serikat memuji Pemerintah Kenya karena menanggapi seruan Haiti dan mempertimbangkan untuk melayani sebagai negara pemimpin bagi pasukan multinasional di Haiti, untuk membantu mengatasi ketidakamanan yang disebabkan oleh kekerasan geng," ujar Blinken.
Mengutip
Yeni Safak, Rabu (2/8), pihak berwenang Kenya sebelumnya juga telah menyatakan kesiapan untuk mengerahkan 1.000 personel pasukan polisi yang kuat di Haiti, sebagai respons atas seruan internasional untuk membantu menanggulangi kekerasan geng yang menjadi ancaman di negara itu.
Menurut Blinken, pihaknya juga berharap dapat berkolaborasi dengan Haiti dan mitra internasional lainnya, untuk memajukan proses keamanan itu dengan baik. Termasuk, dengan dukungan Resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengizinkan pasukan multinasional memasuki negara itu.
Dalam upaya mengembalikan kestabilan Haiti, Menteri Blinken kembali mengimbau pihak-pihak yang berkepentingan di negara itu untuk segera mengambil langkah-langkah yang mendesak. Tujuannya, untuk membentuk konsensus politik dan memulihkan tatanan konstitusional di negara tersebut.
Sejak dua tahun lalu, Haiti telah mengalami ketidakstabilan yang semakin memburuk, terutama setelah pembunuhan Presiden Jovenel Mois oleh sekelompok pria bersenjata.
Kejadian tragis itu menyebabkan kekerasan yang terus meluas dengan ribuan masyarakat tewas di negara itu. Penyebabnya adalah kehadiran geng yang menguasai sebagian besar wilayah Ibukota Haiti, Port-au-Prince, yang memicu situasi kemanusiaan serta ekonomi yang terus memburuk di negara Karibia itu.
BERITA TERKAIT: