Dalam penerbangan tersebut, terdapat 36 warga negara Italia, 21 warga negara Amerika Serikat, 4 warga negara Bulgaria, 2 warga negara Austria, serta masing-masing satu warga negara dari Inggris, Niger, Hongaria, Senegal, Nigeria, dan personel militer.
Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, mengungkapkan kepada stasiun televisi publik RAI bahwa meski ada penerbangan evakuasi, beberapa warga sipil Italia masih ada yang memilih untuk tetap tinggal di Niger.
Mengutip
Reuters, menteri itu juga menegaskan bahwa kedutaan Italia di Niamey akan tetap beroperasi, dan terus memantau warga negaranya yang masih berada di negara itu.
"Sebelum evakuasi, terdapat sekitar 80 warga Italia di Niamey. Namun, beberapa dari mereka memilih untuk tetap tinggal, sementara tidak ada ancaman yang serius bagi keselamatan mereka," ujar Duta Besar Italia untuk Niger, Emilia Gatto.
Penerbangan evakuasi itu dilakukan sebagai respon atas terjadinya krisis politik di Niger yang dikhawatirkan akan memicu konflik yang meluas.
Italia sejauh ini diketahui memiliki sekitar 300 tentara yang masih beroperasi di negara itu, yang berada dalam misi kontra-pemberontakan dan pelatihan militer.
Namun, sampai saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai evakuasi ratusan personel militer itu dalam pesawat tersebut.
BERITA TERKAIT: