Berdasarkan laporan media Belgia yang mengutip pemerintah pada Jumat (21/7), sebanyak 3,5 juta dosis vaksin, yang setara dengan 6,5 persen dari total 54 juta dosis vaksin yang diterima oleh negara tersebut, akan dimusnahkan.
Vaksin ini merupakan varian pertama dari virus yang baru muncul, dan akan dibuang bersama dengan berbagai alat uji yang telah melewati tanggal kadaluarsa dan masker yang tidak memenuhi standar persyaratan.
Anadolu Agency melaporkan, nilai total dari pasokan medis dan vaksin yang dibuang senilai triliunan rupiah itu membutuhkan biaya sebesar Rp 5,1 miliar untuk proses pemusnahan tersebut.
Menteri Kesehatan Belgia, Frank Vandenbroucke, mengklarifikasi bahwa pasokan medis yang berlimpah itu sengaja dibeli oleh pemerintah selama gelombang pertama pandemi ketika bahan-bahan tersebut langka untuk melindungi masyarakat.
Namun, karena keterbatasan masa berlaku, pihak berwenang diwajibkan untuk membuangnya.
"Tidak hanya Belgia, tetapi sejumlah besar vaksin juga akan dimusnahkan di seluruh negara-negara Eropa. Jumlah yang akan dimusnahkan di Belgia juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara lain karena tingkat vaksinasi negara yang tinggi," jelas Vandenbroucke.
BERITA TERKAIT: