Hal itu diungkap Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin saat menyambut kedatangan pasukannya di Belarusia pada Rabu (19/7).
Prigozhin mengatakan, Wagner tidak akan lagi mengambil bagian dalam perang Ukraina karena akan mempermalukan organisasi.
"Kami bisa saja kembali bergabung dalam operasi militer khusus di Ukraina, tetapi kami tidak bersedia mempermalukan diri kami sendiri," ujarnya seperti dimuat
Reuters.
Oleh sebab itu, lanjut Prigozhin, Wagner akan mengubah prioritas pekerjaannya di wilayah lain, seperti Belarusia dan Afrika.
"Sebagai pelatih militer, para tentara harus bersiap baik terhadap penduduk setempat, baik di Belarusia maupun Afrika," tegasnya.
Wagner telah menorehkan banyak kontribusi untuk Rusia di bidang militer. Melalui Wagner, Moskow bisa menjangkau beberapa perang dan mendapat pengaruh di negara Afrika seperti Suriah, Libya dan Mali.
Tahun 2014, Wagner berhasil membantu Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina. Tentara bayaran itu juga Mei lalu berhasil merebut kota Bakhmut dalam perang paling berdarah selama berbulan-bulan.
Kendati demikian, ketidakcocokan Wagner dengan pejabat tinggi militer Rusia, membuat kelompok itu melancarkan pemberontakan akhir Juni lalu.
Nyatanya pemberontakan Wagner gagal dan berakhir dengan kesepakatan di mana mereka akhirnya memilih untuk mengasingkan diri ke Belarusia agar tidak dijatuhi hukuman dan tuntutan dari Rusia.
BERITA TERKAIT: