Mengutip
The Star pada Kamis (20/7), pemadaman tersebut dilakukan karena lonjakan permintaan listrik terus meningkat di tengah gelombang panas.
"Warga telah melaporkan pemadaman listrik di beberapa daerah di Kairo minggu ini karena suhu telah meningkat di atas 40 derajat celcius akibat gelombang panas," bunyi laporan tersebut.
Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengatakan negaranya memang sempat memiliki surplus pasokan listrik, tetapi baru-baru ini permintaan terus meningkat terutama di musim panas, ketika semua warga kebanyakan menyalakan AC.
Menurut Madbouly lonjakan permintaan akan berdampak pada ketersediaan gas, dimana energi listrik sebagian besar dihasilkan dari sumber daya alam tersebut.
"Itu mengapa pihak berwenang mulai menurunkan muatan, atau merencanakan pemadaman listrik, setelah tekanan pada jaringan gas turun karena konsumsi yang meningkat," jelasnya.
Sejak tahun lalu pemerintah berusaha mengurangi konsumsi gas alam lokal, sehingga tersisa lebih banyak gas yang dapat diekspor untuk mendapat cadangan devisa.
BERITA TERKAIT: