Kabar itu diungkap Community of Officers for International Security (COSI) dalam sebuah pernyataan di Telegram, seperti dimuat
African News pada Senin (17/7).
Menurut COSI, pasukan Wagner berpengalaman telah tiba di Afrika Tengah untuk bergabung dan bekerja sama dengan tentara keamanan setempat.
"Pesawat berisi tentara Wagner lain telah tiba di Bangui untuk membantu memperkuat keamanan Afrika Tengah jelang referendum 30 Juli," bunyi pernyataan tersebut.
COSI juga merilis foto yang menunjukkan 30 orang berseragam militer mengenakan masker terlihat mengantre di landasan pacu bandara.
Menurut media Barat, COSI merupakan perusahaan yang mewadahi operasi Wagner di Afrika Tengah. Perusahaan itu dipimpin oleh warga Rusia bernama Alexander Ivanov yang dijatuhi sanksi AS sejak Januari lalu.
Sejak Wagner gagal melancarkan pemberontakan bulan lalu, nasib tentaranya yang tersebar di beberapa negara Afrika seperti Afrika Tengah menjadi tidak pasti.
Banyak rumor yang menyebut personel Wagner telah pergi dari wilayah penugasan mereka, bersamaan dengan pengasingan pemimpin mereka, Yevgeny Prigozhin ke Belarusia.
Tetapi otoritas Afrika Tengah Membantah kabar tersebut. Disebutkan bahwa Wagner yang bertugas di sana tidak pernah pergi ke mana mana sejak kudeta.
BERITA TERKAIT: