Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pernyataannya pada Rabu (12/7) menyebut apa yang dilakukan Berlin adalah tindakan penyalahgunaan wewenang.
"Berlin harus segera berhenti menggunakan tindakan pemaksaan terhadap warga negara Rusia yang berkunjung dan menjelaskan mengapa mereka menyita mobil pribadi Rusia," kata Zakharova, seperti dikutip dari
RT, Kamis (13/7).
Tuntutan itu muncul saat staf Layanan Bea Cukai Jerman melanjutkan praktik di perbatasan negara.
Menurut Zakharova, langkah-langkah yang diambil oleh otoritas Jerman bahkan telah melampaui paket sanksi anti-Rusia.
Baik media Rusia maupun Jerman sebelumnya melaporkan bahwa petugas bea cukai di sana mulai menyita kendaraan pribadi dengan plat nomor Rusia setibanya mereka di Jerman. Ini terkadang dilakukan pada turis Rusia yang bepergian melalui Eropa menggunakan transportasi pribadi mereka.
"Kami menganggap perkembangan itu sebagai penyalahgunaan kekuasaan terhadap warga negara kami dan properti mereka," kata Zakharova, menyebut tindakan bea cukai sebagai konsekuensi langsung dari Russophobia, yang disebarkan secara luas oleh Brussel.
Sementara itu pejabat bea cukai Jerman mengkonfirmasi kepada surat kabar Berliner Zeitung bahwa mobil Rusia telah disita sesuai dengan apa yang mereka sebut sebagai peraturan sanksi UE.
“Barang-barang yang terkena larangan embargo dapat diamankan atau disita,” kata seorang juru bicara kepada surat kabar tersebut.
Pejabat itu juga mengutip peraturan UE sejak 2014 sebagai pembenaran atas tindakan bea cukai.
“Mobil penumpang dan kendaraan bermotor lainnya (terdaftar) di sana dan karena itu pada dasarnya tunduk pada larangan tersebut,” tambahnya.
Menurut laporan media setempat, pengemudi yang memasuki Jerman dengan mobil dengan plat nomor Rusia sekarang tidak hanya dapat disita kendaraannya tetapi juga dapat dihukum denda berat karena dianggap masuk tanpa izin.
BERITA TERKAIT: