Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Tuding Jepang Sesatkan Opini Publik dengan Limbah Nuklirnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Sabtu, 08 Juli 2023, 13:30 WIB
China Tuding Jepang Sesatkan Opini Publik dengan Limbah Nuklirnya
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO), di kota Okuma, timur laut Jepang/AP
rmol news logo Ketegangan hubungan antara China dan Jepang semakin meningkat setelah Beijing mengkritik keras keputusan Tokyo untuk membuang air terkontaminasi nuklir ke laut dengan dalih sains yang menyesatkan.

Pernyataan itu dikeluarkan setelah Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, menyatakan pembangkit listrik tenaga nuklir di China dan Republik Korea (ROK) telah melepaskan limbah cair laut dengan tingkat konsentrasi tritium yang relatif tinggi.

Matsuno juga menyebutkan bahwa standar yang diterapkan oleh Jepang dalam hal ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain, termasuk China dan ROK.

Hal tersebut telah membuat China meradang, dengan Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin,  menyatakan Jepang telah berupaya untuk menyesatkan opini masyarakat dunia.

"Jepang dengan sengaja membandingkan air terkontaminasi nuklir dari Fukushima dengan air yang dilepaskan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir dalam kondisi normal di seluruh dunia. Dengan penggantian konsep yang disamarkan, itu berusaha untuk menyesatkan opini publik internasional," tegas Wang, seperti dimuat People, Sabtu (8/7).

Dalam penjelasannya, Wang mengatakan bahwa air terkontaminasi nuklir yang langsung bersentuhan dengan inti reaktor yang meleleh seperti Fukushima berbeda secara mendasar dengan air yang dilepaskan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir dalam kondisi normal.

Ia menekankan tidak ada perbandingan yang dapat dibuat antara keduanya karena memiliki sumber yang berbeda, mengandung radionuklida yang berbeda, dan memerlukan tingkat penanganan yang berbeda.

Kontroversi ini semakin memperdalam perpecahan pandangan antara China dan Jepang terkait pengelolaan limbah nuklirnya.

China menegaskan bahwa air terkontaminasi nuklir tidak dapat diubah menjadi air biasa, sementara Jepang terus mempertahankan keputusannya untuk melepaskan air terkontaminasi tersebut setelah melalui proses pengolahan.

Untuk itu, dalam konferensi persnya, China mendesak untuk tidak melanjutkan rencana kontroversialnya itu dengan sungguh-sungguh menanggapi keprihatinan sah dari masyarakat internasional.

"Kami mendesak Jepang untuk berhenti mendorong rencana pelepasan limbah nuklir ke laut, dan menangani air yang terkontaminasi nuklir dengan cara yang benar-benar berbasis sains, aman, dan transparan setelah melakukan konsultasi menyeluruh," pungkas Wang. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA