Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Desak AS Cabut Semua Sanksi anti-Iran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Jumat, 07 Juli 2023, 18:49 WIB
China Desak AS Cabut Semua Sanksi anti-Iran
Presiden Iran, Ebrahim Raeisi dan Presiden China, Xi Jinping/Net
rmol news logo China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menghapus semua sanksi dan pembatasan sepihak yang kerap dikenakan kepada Iran.


Hal tersebut disampaikan wakil perwakilan tetap China untuk PBB, Geng Shuang, dalam pertemuannya dengan Dewan Keamanan PBB pada Kamis (6/7).

“China meminta AS untuk menghapus semua sanksi dan pembatasan sepihak terhadap Iran dan negara lain dan berhenti menggunakan kekuatan," ujarnya.

Geng Shuang menekankan pentingnya pendekatan rasional dalam mengatasi isu Iran untuk menghindari tindakan negatif yang dapat memicu eskalasi dan merusak upaya diplomasi serta politik.

Mengutip IFP News, Jumat (7/7), permintaan ini muncul sebagai respons terhadap ketidakpastian yang timbul akibat penarikan sepihak AS dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) pada Mei 2018 dan penerapan kembali sanksi terhadap Iran.

Kesepakatan JCPOA yang ditandatangani oleh Iran, AS, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China bertujuan untuk mengendalikan program nuklir Iran dan memastikan bahwa program tersebut berjalan secara damai.

Namun, sejak penarikan AS, negosiasi antara para pihak dalam kesepakatan ini terhenti dan menciptakan ketidakpastian mengenai masa depan JCPOA. Pada April 2021, negosiasi dimulai kembali di Wina dengan tujuan untuk membawa AS kembali ke dalam kesepakatan dan menghentikan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran.

Meskipun telah ada upaya untuk memulai kembali negosiasi, terdapat perbedaan pendapat antara AS dan Iran terkait penarikan sanksi.

AS meminta jaminan bahwa Iran tidak akan kembali melanggar kesepakatan tersebut, sementara Iran meminta agar semua sanksi dihapus sebelum ia kembali mematuhi semua kewajiban sesuai dengan JCPOA.

Hal tersebut telah membawa kealotan dalam pembicaraan yang membuat China turun tangan untuk mendesak penyelesaian dan mendorong dialog kepada kedua belah pihak itu. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA