Diselenggarakan oleh Tsinghua University, forum tersebut mengusung tema "Menstabilkan Dunia yang Tidak Stabil melalui Konsensus dan Kerja Sama".
Dikutip dari keterangan dari
KBRI Beijing pada Kamis (6/7), forum tahun ini mencakup topik-topik seperti penciptaan tatanan dunia baru, evolusi multilateralisme, dan peran kekuatan utama dalam keamanan internasional.
Mantan Presiden Brasil Dilma Vana Rousseff, Menteri Departemen Internasional Komite Sentral Partai Liu Jianchao, dan mantan Penasihat Khusus Presiden Republik Korea Chung-in Moon termasuk di antara para Pembicara.
Sementara Dubes Djauhari berpartisipasi sebagai pembicara pada Panel Session bertemakan "Mempromosikan Kerja Sama Belt and Road Initiative Hijau dan Digital".
Pada sesi tersebut, Dubes Djauhari berbagi pandangannya mengenai perkembangan hubungan bilateral Indonesia dan China, serta sinergi antara BRI dan Poros Maritim Dunia maupun prospek kerja sama digital dan energi hijau di masa yang akan datang antara Indonesia dengan RRT.
Setelah paparan, sesi dilanjutkan dengan tanya jawab. Beberapa rekan media dan cendekiawan yang hadir aktif menyampaikan pertanyaan-pertanyaan mengenai hubungan bilateral Indonesia dan China, prospek kerja sama BRI ke depan, serta peran BRI dalam pembangunan ekonomi negara-negara anggota ASEAN.
Pada kesempatan ini, Dubes Djauhari juga mengungkapkan optimisme bahwa hubungan ASEAN dan China berpotensi untuk mendukung secara berkesinambungan pembangunan ekonomi dan sosial-budaya negara-negara di kawasan.
BERITA TERKAIT: