Mengutip
Devdiscourse pada Kamis (6/7), perayaan Asadha Purnima diselenggarakan pada Senin (3/7). Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kebudayaan, Penerbangan Sipil, dan Pariwisata Nepal, Sushila Sirpali Thakuri.
Perwakilan dari berbagai sekte dan biara Buddha di Nepal, serta pengurus dari Lumbini Development Trust berpartisipasi dalam acara tersebut.
Sekretaris Konfederasi Buddhis Internasional (IBC), Khenpo Chimed menceritakan asal usul peringatan Asadha Purnima yang merupakan hari paling suci kedua bagi umat Buddha setelah Buddha Purnima atau Vaishakha Purnima.
"Asadha Purnima digelar untuk memperingati khotbah pertama Sang Buddha kepada lima murid pertapa pertamanya di Sarnath, Uttar Pradesh setelah mencapai pencerahan di Bodh Gaya di Bihar," kata Chimad.
Menteri Nepal, Thakuri menyatakan bahwa kepercayaan terhadap Buddha adalah salah satu ikatan yang mempererat hubungan bilateral dengan India.
"Buddha adalah salah satu ikatan yang telah menghubungkan India dan Nepal selama berabad-abad," ujarnya.
Wakil Kepala Misi India di Kathmandu, Prasanna Shrivastava menggarisbawahi pentingnya ajaran Sang Buddha bagi kedua negara.
"Situs agama Buddha yang dihormati di India dan Nepal mencerminkan warisan budaya bersama dari kedua negara," kata Shrivastava.
Sebuah pameran yang menampilkan berbagai situs Buddhis yang memiliki kepentingan religius di Nepal dan India juga ditampilkan pada kesempatan tersebut.
Bersamaan dengan perayaan Asadha Purnima, Retret Musim Hujan (Varsha Vassa) untuk para Biksu dan Biarawati juga dimulai dan akan berlangsung selama tiga bulan lunar dari Juli hingga Oktober mendatang.
Para Biksu akan tinggal di satu tempat, umumnya di kuil mereka yang didedikasikan untuk meditasi intensif.
BERITA TERKAIT: