Data dari Gun Violence Archive menyebut belasan aksi tersebut terjadi dari Jumat malam (30/6) hingga Rabu pagi (5/7) waktu setempat. Menurut organisasi tersebut, penembakan massal didefinisikan sebagai insiden di mana setidaknya ada empat orang, selain dari penembak dan korban.
Mengutip
Reuters, akibat dari 17 penembakan massal tersebut, sedikitnya 18 orang meninggal dunia dan 102 lainnya terluka.
Penembakan massal tercatat terjadi di berbagai daerah, seperti Texas, Philadelphia, Louisiana, Maryland, hingga Washington DC. Aksi ini juga terjadi di Illinois, Indiana, New York, North Carolina, Michigan, Missouri, Ohio, dan Oklahoma.
Di Fort Worth, Texas, tiga orang tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam penembakan massal pada Senin malam (3/7).
Penembakan massal terpisah terjadi di Philadelphia pada hari yang sama, menyebabkan lima orang tewas dan dua lainnya luka-luka, termasuk seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dan 13 tahun.
Setidaknya tiga orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka setelah penembakan tepat sebelum Selasa tengah malam di Shreveport, Louisiana.
Sedikitnya sembilan orang, termasuk seorang anak dan seorang remaja, juga terluka dalam penembakan terpisah di Washington DC pada Rabu pagi selama perayaan 4 Juli, kata pihak berwenang. Seorang anak berusia 9 tahun dan 17 tahun termasuk di antara mereka yang terluka dalam insiden tersebut.
BERITA TERKAIT: