Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi memuji perkembangan positif yang terjadi antara kedua negara itu, setelah hubungan mereka sempat menegang selama satu dekade.
Hal tersebut disampaikan Riyadh, setelah Ankara dan Kairo mengumumkan pertukaran duta besar mereka ke masing-masing negara, sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral.
"Langkah ini akan berdampak positif pada peningkatan keamanan dan perdamaian regional dan internasional dan melayani kepentingan bersama dengan cara yang mencapai aspirasi negara dan orang-orang di kawasan ini,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kementerian tersebut.
Seperti dikutip dari
Al Arabiya, Rabu (5/7), hubungan antara Turkiye dan Mesir diketahui telah putus sejak 2013 lalu, setelah panglima militer Mesir Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan Presiden Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin, sekutu Ankara.
Saat itu, Mesir mengusir duta besar Turki dan menuduh Ankara telah mendukung kelompok Islam militan, yang bertekad merusak negara. Turkiye yang tidak terima atas tuduhan itu mulai menarik utusannya. Sejak saat itu kedua negara tidak lagi memiliki duta besar.
BERITA TERKAIT: