Dalam pengumuman yang disampaikan Jumat (30/6), kedutaan mengatakan protes di Prancis telah mengakibatkan gangguan di berbagai transportasi dan layanan publik, kerusakan pada bangunan umum, properti pribadi, dan infrastruktur.
"Mengingat peristiwa ini, disarankan agar warga negara kita yang tinggal di Prancis, terutama di Paris, atau mereka yang berencana melakukan perjalanan ke Prancis, berhati-hati, menghindari potensi area protes dan sekitarnya. Juga secara teratur agar memantau perkembangan kemungkinan insiden melalui pengumuman otoritas lokal, Kedutaan Besar Türkiye di Paris, dan Konsulat Jenderal," kata pernyataan itu, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Sabtu (1/7).
Kerusuhan bermula saat seorang remaja bernama Nahel M, 17 tahun, ditembak mati oleh polisi pada Selasa di Nanterre, pinggiran Paris. Nahel diduga hendak melarikan diri saat ada pemeriksaan lalu lintas yang mendorong petugas mengejar kendaraannya dan menembaknya dari dekat.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan bahwa 45.000 petugas polisi telah dikerahkan untuk mempersiapkan kemungkinan protes pada malam keempat.
BERITA TERKAIT: