Hal itu ditegaskan melalui pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan baru-baru ini di tengah laporan adanya aktivitas sejumlah personel militer AS yang tidak diketahui di zona permusuhan.
"Presiden sudah sangat jelas bahwa pasukan AS tidak akan berada di Ukraina," kata Miller pada konferensi pers di Washington, seperti dikutip dari
RT, Jumat (30/6).
Miller telah ditanya apakah AS mendukung saran dari mantan Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, awal bulan ini bahwa masing-masing anggota NATO – kemungkinan Polandia dan negara-negara Baltik – dapat mengerahkan pasukan ke Ukraina tanpa melibatkan seluruh blok.
Rasmussen mengatakan bahwa skenario seperti itu akan mungkin terjadi jika NATO gagal menyepakati jaminan keamanan untuk Ukraina pada pertemuan puncak bulan depan di Lithuania.
Jawaban Miller tidak secara langsung membahas masalah potensi misi Polandia atau Baltik ke Ukraina. Sementara itu, UE telah lebih dulu menolak gagasan misi semacam itu.
“Mengirim pasukan darat ke Ukraina berarti menjadi pihak dalam perang, berperang dengan Rusia, dan tidak ada yang menginginkan itu, baik Uni Eropa, maupun NATO,” kata Direktur Jenderal Staf Militer Uni Eropa, Wakil Laksamana Herve Blejean dua minggu lalu.
Terlepas dari pernyataan Miller bahwa AS akan menjaga jarak dari konflik Ukraina, pasukan AS sudah beroperasi di negara itu.
Pentagon mengakui pada bulan November bahwa "sejumlah kecil" pasukan Amerika menjaga kedutaan AS di Kyiv dan memeriksa pengiriman senjata jauh dari garis depan. Pada bulan April, dokumen Pentagon yang bocor menunjukkan bahwa 14 personel pasukan khusus AS dikerahkan di Ukraina pada pertengahan Maret, bersama dengan 50 dari Inggris.
Selain pasukan tugas aktif, ada sejumlah warga AS yang tidak diketahui bertempur bersama pasukan Kyiv. Banyak orang Amerika telah ditangkap oleh tentara Rusia, dan beberapa ratus terlibat pertempuran di Ukraina musim panas lalu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Kamis bahwa sebanyak 20 tentara bayaran asing dan penasihat militer tewas dalam serangan rudal di pangkalan sementara Angkatan Bersenjata Ukraina di kota Kramatorsk, Donbass pada Selasa.
Gambar dan video yang belum diverifikasi beredar di media sosial setelah serangan itu konon menunjukkan personel militer berbahasa Inggris berseragam Amerika memulihkan yang tewas dan terluka dari pangkalan tersebut.
Sejauh ini Moskow sudah menganggap AS dan NATO terlibat dalam konflik secara proksi.
BERITA TERKAIT: