Sebuah kerumunan yang didominasi oleh pendukung ulama Syiah, Moqtada Sadr, mengepung kedutaan Swedia dengan membawa selembaran bertuliskan pesan-pesan penolakan mereka terhadap aksi pembakaran kitab suci di negara tersebut.
"Konstitusi kami adalah Al Quran," tulis selebaran itu.
Selain itu, mereka juga menyemprotkan tulisan "Ya, ya untuk Al Quran" di depan gerbang kompleks kedutaan, sebelum akhirnya dibubarkan oleh petugas keamanan setempat.
Kerumunan itu dikabarkan telah menuntut penggulingan duta besar Swedia, karena negara itu disebut terus mengadopsi sikap bermusuhan terhadap Islam.
Seperti dimuat
India Today, Jumat (30/6), penyerbuan itu terjadi setelah Salwan Momika, seorang atheis asal Irak yang juga adalah anggota partai sayap kanan Swedia, melakukan aksi unjuk rasa dengan merobek-robek kitab suci umat Islam dan membakar beberapa halaman di depan masjid terbesar di Stockholm, saat perayaan Iduladha.
Polisi Swedia menyatakan bahwa Momika diberikan izin untuk berdemonstrasi berdasarkan kebebasan berbicara yang dianut negara itu. Namun, pihak berwenang kini tengah memulai penyelidikan atas kasus itu karena telah mengundang agitasi.
Insiden itu juga telah memicu kemarahan pemerintah Irak, yang dengan tegas mengutuk tindakan Stockholm dengan menyebut aksi itu sebagai tindakan provokatif yang melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.
BERITA TERKAIT: