Rencana itu diungkap Lula dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Iranian Labour News Agency pada Minggu (25/6).
Lula kerap mendesak agar negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) mulai melakukan transaksi dengan mata uang mereka sendiri.
"Mengapa bank seperti BRICS tidak dapat memiliki mata uang untuk membiayai hubungan perdagangan antara Brasil dan China, antara Brasil dan negara lain?," kata Lula dalam pidatonya di acara New Development Bank of Shanghai pada April lalu.
Dorongan dedolarisasi Lula saat itu mendapat dukungan dari China, Iran, Turki, Irak, dan lainnya.
Wacana yang sama juga digaungkan Lula selama KTT Paris tentang pakta keuangan global baru yang digelar pekan ini.
Dalam pidatonya, Lula mempertanyakan mengapa negaranya harus membeli dolar untuk transaksi luar negeri mereka, jika mereka bisa menggunakan mata uang mereka sendiri.
"Mengapa Brasil dan Argentina harus berdagang dalam dolar. Mengapa kita tidak melakukannya dengan mata uang kita sendiri?" pungkasnya.
BERITA TERKAIT: