Hal itu diungkap oleh kantor berita
TOLO News dalam sebuah laporan pada Minggu (25/6).
Disebutkan bahwa tes berlangsung di Universitas Politeknik di Kabul dan dihadiri oleh hampir 2000 peserta. Sayangnya seluruh peserta yang ikut ujian adalah laki-laki. Tidak ada sat upun perempuan yang hadir dalam tes tersebut.
"Ujian kedokteran digelar pada Jumat (23/6), tetapi tidak ada peserta perempuan," ungkap laporan tersebut.
Otoritas Ujian Nasional, Abdul Baqi Haqqani mengatakan bahwa 100 peserta yang mendapat nilai tertinggi akan diterima di Universitas A vicenna dan Universitas Nangarhar.
"Yang terpilih, 69 akan pergi ke Kabul dan 31 lainnya akan diterima di universitas kedokteran Nangarhar,” ujar Haqqani.
Para peserta ujian, Rahim Gul Darwish mendesak para pejabat untuk melanjutkan ujian secara transparan dan tidak menyia-nyiakan potensi mereka yang berhasil melewati tes.
"Saya berharap keadilan ditegakkan. Mereka yang belajar dan berusaha keras, usaha mereka tidak boleh disia-siakan," ujarnya.
Kritikan itu dikeluarkan karena lulusan universitas kedokteran kerap mendapat keterlambatan tes ahli medis yang dijadwalkan setiap tahun oleh Kementerian Kesehatan Afghanistan.
BERITA TERKAIT: