Pernyataan itu dikeluarkan oleh Juru Bicara Nasser Kanaani dalam cuitannya di Twitter, pada Jumat (23/6), setelah sekelompok pemukim menyerbu masjid setempat untuk merusaknya dan merobek halaman salinan Al Quran dan membuangnya ke jalan.
"Tindakan penistaan semacam itu, bersama dengan penghancuran struktur milik Palestina oleh Zionis menunjukkan bahwa rezim palsu (Israel) tidak mengakui batasan dalam pelanggaran terhadap kesucian agama dan hak asasi manusia," tulis Kanaani, dalam cuitannya di Twitter.
Selain itu, Iran juga telah mengecam pembantaian lebih dari selusin warga Palestina yang tidak berdaya di wilayah itu, termasuk wanita dan anak-anak, pada pekan ini yang dilakukan Israel.
Warga setempat melaporkan bahwa jumlah penyerang mencapai antara 200 hingga 300 orang, yang mulai membakar struktur perumahan dan bangunan Palestina serta melakukan kekerasan brutal terhadap penduduk desa.
"Para pemukim menembaki kami dan ketika polisi dan tentara Israel tiba, mereka menembaki kami dengan peluru karet dan menggunakan gas air mata," ungkap seorang warga kepada AFP mengenai insiden yang terjadi di Tepi Barat, seperti dimuat
Mehr News, Sabtu (24/6).
Atas kekejaman brutal itu, Iran menyayangkan keheningan yang dilakukan pemerintah Barat, dan dukungan mereka kepada Zionis, yang disebut semakin memberikan keberanian dalam tindakan kejam ini.
BERITA TERKAIT: