Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha, dalam pernyataannya pada Kamis (22/6).
"OKI mengimbau semua pihak yang bertikai di Sudan untuk bekerja menuju gencatan senjata yang komprehensif dan mengakhiri segala bentuk kekerasan dan pertempuran," ujarnya, seperti dimuat
Anadolu Agency.
Selain itu, dalam pernyataan tersebut, Taha juga mendesak militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang bertikai untuk mengizinkan organisasi bantuan kemanusiaan menjalankan tugasnya di seluruh penjuru negaranya itu.
Dalam upaya tersebut, OKI meminta kepada semua aktor regional dan internasional untuk mendukung upaya Gencatan menjelang Hari Raya Kurban yang menjadi hari raya penting bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk Sudan.
Pertempuran antara Angkatan Darat Sudan dan RSF telah terjadi sejak pertengahan April lalu, yang menewaskan dan melukai ribuan warga sipil.
Beberapa inisiatif gencatan senjata sebelumnya telah diumumkan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, pihak yang bertikai saling menuduh telah melanggar perjanjian gencatan senjata tersebut, yang membuat mereka menangguhkan kesepakatan itu.
BERITA TERKAIT: