Awalnya mereka menduga kematian itu disebabkan oleh wabah flu burung. Tetapi baru-baru ini pemerintah mengklarifikasi kembali bahwa fenomena tersebut berkaitan dengan peningkatan suhu di perairan Samudera Pasifik akibat El Nino.
"El Nino, bukan flu burung, yang bertanggung jawab atas kematian massal di pantai Meksiko," ungkap Departemen Pertanian Meksiko dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Associated Press pada Sabtu (17/6).
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ratusan burung itu mati karena kelaparan, bukan karena virus.
Departemen menjelaskan, itu masuk akal karena pemanasan air permukaan di Pasifik yang disebabkan oleh El Nino dapat mendorong ikan ke air yang lebih dalam dan lebih dingin, sehingga burung lebih sulit menemukan makanan.
Sebagian besar unggas yang mati adalah burung Sooty Shearwater, camar, dan pelikan.
Mereka ditemukan sudah mati di negara bagian mulai dari Chiapas, di perbatasan dengan Guatemala, sepanjang jalan utara dan barat hingga Baja California.
El Nino merupakan fenomena pemanasan alami yang terjadi sementara dan sesekali di bagian Pasifik yang mengubah pola cuaca di seluruh dunia.
Ilmuwan iklim National Oceanic and Atmospheric Administration AS, Michelle L'Heureux, mengatakan tahun ini El Nino telah terbentuk satu atau dua bulan lebih awal dari biasanya.
BERITA TERKAIT: