AN-124 teronggok di Bandara Internasional Toronto Pearson lebih dari setahun karena pembatasan yang diberlakukan otoritas Kanada.
Dalam pernyataannya pada Selasa (13/6), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengecam penyitaan itu sebagai pencurian
"Pihak Rusia memperingatkan bahwa implementasi praktis dari keputusan ini akan memiliki konsekuensi paling serius bagi hubungan Rusia-Kanada, yang sudah tertatih-tatih di ambang kehancuran karena kesalahan Ottawa," kata Zakharova, seperti dimuat
Anadolu Agency, Rabu (14/6).
"Rusia berhak untuk membalas, dipandu oleh prinsip timbal balik," tambahnya.
Di situs kementerian, Zakharova menunjukkan bahwa pesawat itu digunakan untuk mengirimkan obat anti-Covid ke Kanada atas permintaan otoritas negara itu. Namun, saat ini Kanada menginginkan pesawat itu, disandera dengan tujuan jangka panjang, dan diduga akan dikirim ke Kyiv.
Ini adalah kisah tragis tentang sebuah pesawat besar Rusia.
Pesawat Rusia AN-124 atau Antonov 124, mendarat di Bandara Internasional Toronto Pearson pada 27 Februari 2022 dengan membawa tes antigen cepat Covid-19.
Pesawat milik anak perusahaan Volga-Dnepr Airlines LLC Rusia dan Grup Volga-Dnepr itu seharusnya kembali lagi tak lama setelah melakukan pengiriman.
Namun, pada hari yang sama, Kanada, -seperti banyak negara lain- menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia sebagai tanggapan atas perang Ukraina, memaksa jet kargo itu dikandangkan tanpa batas waktu.
Pada saat itu, seorang juru bicara kementerian transportasi mengatakan pesawat Rusia itu “tiba sebelum NOTAM diberlakukan, dan tetap berada di bandara karena akan melanggar pelanggaran.”
NOTAM adalah kependekan dari pemberitahuan kepada awak pesawat menurut Transport Canada.
Biaya parkir pesawat tersebut di Bandara Internasional Pearson sekitar 1.065 dolar AS per hari. Jika dihitung sampai dengan saat ini, jumlahnya tentu mengejutkan.
Urusan Global Kanada dalam sebuah pernyataan mengatakan, Kanada menyita pesawat itu untuk memberikan "tekanan tambahan pada Rusia untuk menghentikan perang ilegalnya melawan Ukraina dengan menekan sistem ekonominya dan membatasi sumber daya yang memicu perang."
Otoritas Kanada mengatakan, Rusia telah menggunakan pesawat jenis AN-124 untuk transportasi militer dan untuk mendukung serangan di Ukraina, meskipun pesawat tersebut pada kenyataannya tidak terdaftar sebagai pesawat militer.
Global News menulis, bahwa Pemerintah Kanada bisa mendistribusikan aset tersebut untuk memberikan kompensasi kepada korban pelanggaran hak asasi manusia, yaitu Ukraina.
BERITA TERKAIT: