Sekretaris Keamanan Warga Bolivar, Edgar Colina, pada Senin (5/6) mengungkap bahwa insiden memilukan yang terjadi pada Sabtu (3/6) itu telah menewaskan sedikitnya 12 penambang.
"Jenazah para korban telah dikembalikan ke keluarga mereka," ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
South China Morning Post.
Menurut Colina, pihak berwenang kembali ke lokasi pada Minggu (4/6), untuk memeriksa korban yang masih bisa diselamatkan.
"Hingga upaya pencarian terakhir, 112 warga lainnya selamat dari runtuhan tambang," ungkapnya.
Tambang emas Talavera berbentuk seperti terowongan telah dibangun secara sederhana oleh penambang lokal Bolivar.
Sebenarnya kelompok advokasi dan organisasi lain telah mengeluarkan peringatan tentang risiko bahaya yang ada di wilayah tambang Talavera.
Sementara PBB, tahun lalu sempat melaporkan adanya pelanggaran hak asasi manusia terjadi di wilayah pertambangan Venezuela.
BERITA TERKAIT: