Peringatan tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Li Shangfu ketika menghadiri Shangri-La Dialogue di Singapura pada Minggu (4/6). Li mengatakan mentalitas Perang Dingin telah bangkit di kawasan Asia Pasifik.
"Intinya, upaya untuk membentuk (aliansi) seperti NATO di Asia Pasifik adalah cara untuk menculik negara-negara kawasan dan membesar-besarkan konflik serta konfrontasi, yang akan menjerumuskan Asia Pasifik ke dalam pusaran perselisihan," jelasnya, seperti dikutip
TRT World.
Li menegaskan, China sendiri akan terus mengupayakan dialog daripada konfrontasi. Meski begitu, ia juga menyebut konflik dengan AS akan menjadi bencana yang tak tertahankan.
"Mentalitas Perang Dingin sekarang bangkit kembali, sangat meningkatkan risiko keamanan. Saling menghormati harus menang atas intimidasi dan hegemoni," kata Li.
Lebih lanjut, Li mengatakan dunia cukup besar bagi China dan AS untuk tumbuh bersama.
"China dan AS memiliki sistem yang berbeda dan berbeda dalam banyak hal. Tidak dapat disangkal bahwa konflik atau konfrontasi yang parah antara China dan AS akan menjadi bencana yang tak tertahankan bagi dunia," ucapnya.
Hubungan antara Washington dan Beijing tegang karena berbagai masalah, termasuk Taiwan, Laut China Selatan, hingga pembatasan ekspor chip semikonduktor oleh Presiden Joe Biden.
AS telah memperluas aktivitasnya di sekitar Asia Pasifik untuk melawan China, termasuk secara teratur berlayar dan terbang di atas Selat Taiwan dan di Laut China Selatan.
BERITA TERKAIT: