“Seorang anak berusia tiga tahun termasuk di antara 10 orang yang meninggal akibat penyakit tersebut,” kata Dinas Kesehatan Provinsi Gauteng saat melaporkan kematian.
Menurut pernyataan dari departemen itu, sejak Senin lalu, sekitar 97 orang telah dirawat di Rumah Sakit Distrik Jubilee dengan gejala kolera seperti diare, kram perut, dan muntah.
Seperti dimuat
Anadolu Agency, Senin (22/5), 37 orang dikabarkan masih dalam perawatan intensif di rumah sakit itu dengan gejala kolera.
Kolera merupakan infeksi diare akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, yang biasanya menjangkit orang-orang yang berada di lingkungan dengan sanitasi yang tidak memadai dan akses yang tidak memadai terhadap air minum yang bersih dan aman.
Menanggapi wabah yang kembali menyerang negaranya di tahun ini, anggota Dewan Eksekutif untuk Kesehatan dan Kesejahteraan di provinsi Gauteng, Nomantu Nkomo-Ralehoko, mengimbau warganya untuk mengambil tindakan ekstra dan menjaga kebersihan serta tidak meminum air yang tidak aman.
Pada Februari lalu sebelumnya otoritas kesehatan mengkonfirmasi dua kasus positif kolera pertama yang diimpor dari negara tetangga Malawi, setelah lebih dari sepuluh tahun wabah itu tidak terlihat di Afrika Selatan.
Afrika Selatan terakhir melaporkan wabah kolera terburuknya dengan sekitar 12.000 kasus tercatat di negara itu pada lebih dari satu dekade lalu.
BERITA TERKAIT: