Presiden Asosiasi Dokter Residen Nigeria atau NARD, Innocent Orji, mengatakan aksi mogok yang dimulai sejak Rabu (17/5) menjadi perlu setelah pemerintah menolak menaikkan gaji mereka dan adanya tunggakan pembayaran kepada beberapa dokter.
Dalam aksinya, NARD juga menuntut lebih banyak investasi di fasilitas umum.
"Di tengah krisis ekonomi Nigeria saat ini, para dokter pada bulan April mengancam akan melakukan pemogokan tetapi kami belum melihat tanda positif dari pemerintah," kata Orji kepada
The Associated Press.
“Pemerintah belum memanggil kami ke meja perundingan. Sebaliknya, yang kami dapatkan adalah ancaman demi ancaman,” katanya, seraya menambahkan bahwa teguran peringatan dapat diperpanjang jika pembicaraan dengan pemerintah gagal membaik.
Kritikus menunjukkan perbedaan besar antara rumah sakit pemerintah yang merawat sebagian besar warga Nigeria dan perawatan medis di luar negeri yang tersedia untuk elit negara, termasuk Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, yang sering bepergian ke Inggris untuk perawatan medis.
BERITA TERKAIT: