Dubes Rosan hadir untuk memenuhi permintaan Phieter Angdika, merupakan mahasiswa disabilitas tunarungu yang menjalani prosesi wisuda pada Jumat (12/5). Dubes Rosan hadir bersama istri, Ayu Heni Rosan.
Phieter merupakan salah satu dari dua mahasiswa penerima beasiswa
World Deaf Leadership (WDL) tahun 2021, yang disponsori oleh Nippon Foundation dari Jepang dan bekerjasama dengan Universitas Gallaudet.
“Saya sangat senang, bahagia, dan terharu dengan pencapaian Piether. Prestasinya membanggakan, dia menjadi orang Indonesia pertama yang menyelesaikan program S2 di Universitas Gallaudet,” ujar Dubes Rosan dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5).
Dia juga berkomitmen untuk membantu Phieter meneruskan program S3 dalam bidang linguistik di universitas yang sama.
“Setelah menyelesaikan pendidikannya, Phieter dapat membantu mengembangkan edukasi untuk tuna rungu di Indonesia," kata Rosan sambil menyampaikan Phieter akan melanjutkan pendidikan S3 pada musim gugur 2023.
Lebih lanjut, Rosan berharap, Indonesia kelak akan memiliki universitas khusus untuk penyandang disabilitas seperti Universitas Gallaudet. Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada sekitar 22,5 juta penyandang disabilitas di Indonesia.
"Serta menyediakan akses pendidikan yang seluas-luasnya agar mereka lebih percaya diri, dan menjadi kebanggaan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: