Begitu yang disampaikan Duta Besar Malaysia di Jakarta, Syed Mohamad Hasrin saat menghadiri acara pembukaan pameran dan seminar pascasarjana Malaysia yang digelar di Menara Mandiri pada Minggu (14/5).
Menurut Dubes, acara yang digelar atas kerja sama EMGS dengan Education Malaysia Indonesia (EMI) dan Council of Deans of Graduate Studies (MDPS) akan membantu mendorong
people-to-people contact yang tengah diprioritaskan Kedutaan Malaysia di Indonesia.
"Kerja sama dan acara semacam ini akan berdampak pada diplomasi
people-to-people contact. Jika hubungan dan kerja sama baik, maka hubungan kedua negara pasti ke depan juga baik," kata Dubes kepada
Kantor Berita Politik RMOL.
Dubes Hasrin menyebut sejauh ini kerja sama bilateral di bidang pendidikan sudah terjalin cukup lama dan baik.
"Tahun lalu, mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Malaysia mencapai 11 ribu orang. Sementara mahasiswa Malaysia di Indonesia mencapai 4 ribu orang," paparnya.
Dengan adanya acara pameran dan seminar pascasarjana, Dubes berharap akan ada lebih banyak mahasiswa Indonesia yang melanjutkan kuliah S2 atau S3-nya di Malaysia.
"Kita berharap ke depannya dapat lebih dikembangkan lagi kerja sama tersebut, baik dalam bidang pertukaran pelajar, dosen atau pun penelitian," ujarnya.
Dubes mengatakan Universitas Malaysia dapat menjadi salah satu rujukan untuk studi pascasarjana. Selain dekat, mahasiswa asing juga dapat kuliah dengan biaya terjangkau namun dengan kualitas yang diakui.
"Biaya kuliah cukup terjangkau, untuk S2 Rp 23 juta per semester. Bagi S3 biayanya mulai dari Rp 28 juta per semester, lebih rendah dibanding Amerika, Eropa, Australia dan Selandia Baru," ungkap Dubes.
Dubes hadir dalam acara untuk memberikan sambutan dan membuka acara. Ia juga sempat mengelilingi pameran, mengunjungi satu per satu stand dan menyampaikan dukungan Kedubes kepada 26 universitas negeri dan swasta terbaik Malaysia yang berpartisipasi.
BERITA TERKAIT: