Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bertemu Pemimpin Junta, China Ingin Percepat Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Rabu, 03 Mei 2023, 13:12 WIB
Bertemu Pemimpin Junta, China Ingin Percepat Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar
Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, berjabat tangan dengan pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, pada Selasa, 2 Mei 2023 di ibu kota Myanmar, Nay Pyi Daw/Net
rmol news logo China dan Myanmar sepakat untuk lebih meningkatkan kerja sama strategis yang komprehensif antara kedua negara.

Hal tersebut diumumkan setelah pemimpin junta militer, Min Aung Hlaing bertemu dengan  Menteri Luar Negeri China Qin Gang, di ibu kota Myanmar di Nay Pyi Daw pada Selasa (2/5).

Dalam pertemuan tersebut, Qin mengatakan bahwa China selalu bersedia menjadi tetangga, teman dan mitra yang baik dan dapat diandalkan oleh Myanmar dalam mendukung dan menjaga stabilitas serta pembangunan di negara itu.

Meskipun saat ini banyak masyarakat internasional yang mengisolasi negara dengan pemimpin militer yang keras itu, namun Qin menyebut negaranya akan tetap menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Myanmar, serta mendukung mereka dalam menjaga kemerdekaan, otonomi, dan stabilitas politik untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

"Pihak Tiongkok berkomitmen untuk terus membantu Myanmar dalam upaya pembangunannya, mempercepat proyek kerja sama utama Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar, dan mengimplementasikan proyek pertanian, pendidikan, dan perawatan kesehatan, antara lain, untuk kepentingan negara dan rakyat Myanmar," ujar Qin.

Dalam pertemuan tersebut, Qin pun menyerukan agar komunitas internasional juga dapat menghormati kedaulatan Myanmar dan memainkan peran yang konstruktif dalam membantu negara itu mencapai perdamaian dan rekonsiliasi.

Menanggapi pembicaraan itu, Min Aung Hlaing sepakat untuk mempererat persahabatan dan meningkatkan kerja samanya dengan China. Pemimpin junta militer itu pun mengapresiasi posisi Beijing dan berkomitmen untuk terus memegang prinsip satu China.

"Myanmar menghargai posisi China yang objektif dan tidak memihak dalam isu-isu terkait Myanmar, di mana China dipersilakan untuk memainkan peran yang lebih besar," ujarnya.

Seperti dimuat CGTN pada Rabu (3/5), kedua negara itu menyampaikan harapannya agar di masa depan mereka dapat semakin meningkatkan kesejahteraan dan keuntungan antara kedua belah pihak melalui peningkatan kerja sama yang lebih komprehensif ini.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA