Hal tersebut ditekankan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam percakapan terpisah kepada pemimpin kedua negara itu selama akhir pekan, sambil menyerukan pembukaan jalan menuju wilayah yang disengketakan, di Nargono-Karabakh.
Menurut jurubicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller, Blinken menyatakan keprihatinan kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas pendirian pos pemeriksaan Azerbaijan di koridor Lachin yang semakin merusak upaya perdamaian kedua negara.
Seperti dimuat
Al Arabiya pada Senin (1/5), pos pemeriksaan tersebut telah dikecam oleh Armenia, karena dianggap telah melanggar kesepakatan gencatan senjata terbaru, karena didirikan di tanah yang disengketakan antar kedua negara yang bermusuhan.
"Blinken menekankan pentingnya membuka kembali koridor Lachin untuk kendaraan komersial dan pribadi sesegera mungkin," ujar pernyataan kementerian itu.
Berdasarkan informasi dari Miller, Blinken telah berbagi keyakinannya kepada kedua pemimpin negara itu, termasuk bersama Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan bahwa perdamaian dapat dicapai sesegera mungkin, dengan menyerukan dialog langsung dan menjanjikan dukungan AS yang berkelanjutan.
“Sekretaris Blinken menegaskan kembali bahwa dialog langsung dan diplomasi adalah satu-satunya jalan menuju solusi yang tahan lama," ujarnya.
Sejauh ini, pemulihan hubungan antar kedua negara masih terus diusahakan oleh beberapa negara, termasuk AS, dan negara-negara Uni Eropa yang berupaya untuk mencairkan hubungan negara bertetangga itu.
BERITA TERKAIT: