Amin dimakzulkan dalam sesi mosi percaya di parlemen pada Minggu (30/4). Sebanyak 162 suara mendukung pemecatannya, dan 102 lainnya menolak.
Dimuat
AFP, ini adalah kali kedua bagi Amin menghadapi pemungutan suara di parlemen untuk masalah yang sama. Kali pertama terjadi pada November tahun lalu, di mana ia berhasil mengantongi 182 suara untuk tetap bertahan di jabatannya.
Kenaikan harga kendaraan, khususnya mobil, telah banyak dikritik. Tahun lalu, pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei turut mengkritik dengan menyebut harga dan kualitas produk mobil buatan dalam negeri tidak sesuai.
Di tengah tekanan ini, Presiden Ebrahim Raisi berusaha membela Amin dengan mendorong adanya stabilitas dalam pengelolaan di kementerian.
"Industri otomotif berbasis perakitan dan domestikasi, sehingga bermasalah dengan naik turunnya sanksi," kata Amin membela diri.
Tetapi seorang anggota parlemen, Lotfollah Siahkali menuduh menteri melaporkan angka yang salah kepada presiden tentang pertumbuhan di sektor tersebut.
"Jika ada pertumbuhan, mengapa kita tidak melihatnya dalam kehidupan masyarakat?" tanyanya, seraya menambahkan bahwa kementerian harus menyerahkan industri otomotif kepada sektor swasta.
Hanya mayoritas sederhana di parlemen yang diperlukan agar pemungutan suara semacam itu dapat dilakukan.
Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf mengumumkan hasil pemungutan suara dalam sesi yang disiarkan langsung di televisi pemerintah.
BERITA TERKAIT: