Iran bersama Rusia memiliki jasa besar dalam hal ekonomi dan militer untuk membantu Presiden Suriah Bashar Al Assad membalikkan kekalahan awal dari kelompok pemberontak dan mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar negara.
Mengutip harian Suriah Al Watan,
The National melaporkan pada Jumat (28/4), bahwa kunjungan Raisi akan berlangsung selama dua hari, yang akan dibatasi oleh serangkaian kesepakatan, khususnya kerja sama ekonomi.
Seorang sumber regional senior yang dekat dengan pemerintah Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa hubungan yang menghangat baru-baru ini antara Arab Saudi dan Iran, serta berkurangnya isolasi Suriah oleh sesama negara Arab, telah membuka jalan bagi kunjungan tersebut.
Sebelumnya Suriah telah menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan awal bulan ini dalam perjalanan pertama sejak sebelum perang saudara dimulai, sementara para menteri dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk lainnya juga bertemu untuk membahas potensi kembalinya Suriah ke Liga Arab.
Selain dukungan militer, Iran telah memberikan jalur kredit ke Damaskus dan mengimpor fosfat dari tambang Suriah.
Bulan ini, sumber-sumber regional mengungkapkan bahwa Iran diam-diam telah membawa peralatan militer ke Suriah dengan menyamarkan pengiriman tersebut sebagai bagian dari upaya bantuan setelah gempa bumi Februari yang menghancurkan di Suriah dan Turki.
BERITA TERKAIT: